Hari jumat tanggal 19 September kemarin, Kontingen Polman Negeri Bandung yang akan mengikuti PORSENI Politeknik dilepas secara resmi sebelum pemberangkatan ke Pontianak tempat dilaksanakannya acara.
Pada event kali ini Polman mengirim 25 Atletnya, memang lebih sedikit dari jumlah kontingen porseni Palembang 2012. Mungkin berkaitan juga dengan biaya akomodasi yang berbeda. Tapi walaupun begitu, para atlet yang dikirim merupakan mahasiswa/i terbaik yang merupakan hasil seleksi di setiap cabang nya. Salahsatunya adalah Parahita Nur ( 3 AE ) yang merupakan peraih medali emas pada porseni Palembang di cabang Tae Kwon Do. Selamat Bertannding untuk para atlet, lakukan usaha terbaik dan tetap junjung tinggi sportifitas agar bisa mengharumkan nama Almamater tercinta Politeknik Manufaktur Negeri Bandung !! Berikut adalah nama-nama atlet yang menjadi kontingen Polman Negeri Bandung pada Porseni kali ini : -Bernike Febryana ( Atletik ) -Ahmad luthfi, Septi Crystian, Adhitya Trisnoyuwono Putra ( Bulutangkis ) -Ridhola Esa Putra, Rio Ridwan Maulana, Martha adi saputra ( Catur ) -Rivan Indra , M Aris Setiawan, Sendi muhammad , Raida chandra ( Karate ) -Nova Linca ( Olah vocal ) -Abdul Lathief , Yohsan Firdaus, Azwar Nur Farizan, Rizki Abdul Malik ( Panjat Tebing ) -Ula Grace R , Yuda P ( Puisi ) -Dominikus Kresna , Parahita nur, Rizky Tri Iswanto ( Tae kwon do ) -Guntur Areyhan Ghifari, M irfan Fathurrahman, Aryani Dewi M ( tenis meja ) -Ufi mukhlisin m ( pencak silat ) By : Rizqi S M Kaderisasi merupakan suatu bagian yang sangat penting pada sebuah organisasi. Namun kenyataannya kaderisasi menjadi hal yang paling sering dilupakan atau diabaikan, kita lebih sering terlena dengan target program kerja yang harus terselesaikan. Yang pada akhirnya ditemui masalah seperti belum adanya pedoman dalam pelaksanaan kaderisasi, krisis Sumber Daya Mahasiswa yang kualitasnya belum mendukung untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan dan proses tahapan-tahapan kaderisasi yang belum jelas. Lalu bagaimana kita mengatasi masalah tersebut? Tentu saja berusaha menghilangkan atau meminimalisasi masalah di kaderisasi.
Kita harus mengubah pandangan dan paradigma mengenai kegiatan orientasi. Kita harus bisa meluruskan pandangan-pandangan miring yang mengatakan bahwa masa orientasi adalah masa dimana senioritas dan junioritas dipertontonkan, masa dimana mahasiswa baru menjadi budak dan para senior menjadi dewanya. Kita harus memandang orientasi secara utuh, memandang bahwa orientasi merupakan bagian dari serangkaian proses kaderisasi. Kaderisasi adalah proses pendididkan jangka panjang untuk pengoptimalan potensi-potensi kader dengan cara mentransfer dan menanamkan nilai-nilai tertentu, hingga nantinya akan melahirkan kader-kader yang tangguh. Berkaca dan mencoba menganalisa dari pola kaderisasi beberapa tahun ke belakang kaderisasi yang kita lakukan hanya dapat memberikan kesan namun tidak dapat memberikan pesan berupa ilmu dan kemampuan yang sudah seharusnya mereka dapatkan. Selanjutnya, seperti Pancasila yang bersifat mendasar, dan setiap poinnya tidak bisa diubah. Ada beberapa nilai-nilai yang juga harus dimiliki oleh mahasiswa Polman Bandung, tentu nilai-nilai ini ada untuk mengantisipasi degradasi kualitas, serta peningkatan mutu dari mahasiswa Polman Bandung itu sendiri. Baik dalam segi kegiatan kemahasiswaan, kegiatan akademik, dan kegiatan sosial sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kita harus sepakat kaderisasi dalam teknis pelaksanaannya harus disesuaikan dengan tuntutan zaman, namun nilai-nilai yang diberikan dan hendak dicapai harus sama dan terstandarkan. Berdasarkan hal di atas, kami berencana akan membuat suatu pola yang merupakan pola umum dalam pelaksanakan masa kaderisasi yang ada di Keluarga Mahasiswa Polman Bandung. Pola ini yang akan kami beri nama Pola Umum Kaderisasi (PUK), diharapkan bisa menjadikan proses pelaksanaan dari masa kaderisasi, bisa terarahkan, dan bisa membuang pemikiran-pemikiran negatif yang biasa kita bayangkan serta menghasilkan kader-kader yang bisa membawa nama baik almamater tercinta dan hingga meneruskan cita-cita bangsa. by Galuh Bahari & M. Aditya Royandi Bryan ; Masuk babak final mawapres tingkat nasional. Kembali berhasil mencatat prestasi gemilang, setelah bergelut dengan kompetisi debat b.inggris nasional, POLMAN Social Inovation Project Bina Desa 2013, serta SIF Friendship express yang dilakukan beberapa bulan lalu. Kini telah menyabet tiket final ajang bergengsi mahasiswa se indonesia setelah resmi diumumkannya 15 besar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tingkat diploma tanggal 9 juni 2014 kemarin. Penantian panjang beberapa tahun terakhir akhirnya menuai hasil. Dari tahun – tahun sebelumnya polman bandung kerap kali gagal pada tahap awal. Tentunya dengan hasil saat ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk warga polman bandung. Kompetisi ini dimulai sejak bulan April yang lalu serentak diadakan diseluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Dimulai dari tahap seleksi tingkat perguruan tinggi sebelum nantinya dikirim sebagai duta kampus. Dari sanalah kemudian berkas dan presentasi bahasa inggris masing juara dikirim untuk dinilai oleh team juri Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Mawapres adalah ajang bagi para mahasiswa dengan tujuan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, selain itu mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni bidangnya saja tapi juga untuk mengembangkan softskillnya. Mawapres merupakan salah satu program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang diadakan setiap tahunnya. Pemilihan mahasiswa berprestasi ini terdiri dari dua kategori yang dibedakan atas tingat diploma dan sarjana. Selain pandai dalam segi akademik, beberapa aspek yang dinilai untuk menentukan mahasiswa berprestasi yaitu keaktifan dalam berorganisasi, kepribadian, kemampuan berbahasa Inggris, dan laporan karya ilmiah. Untuk menentukan juaranya Tim penilai dan dewan juri memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: 1.Karya Tulis sebanyak 30% 2.IPK (15%) 3.Kemampuan Inggris (25%) 4. Prestasi (25%) dan 5. Kepribadian (5%) Bryan adalah mahasiswa D3 jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika, saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester 6. Bryan aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaaan UKM HILARIOUS CLUB (English Club) dan BEM KM (2013 – 2014). Menurut beberapa temannya bryan adalah orang yang supel, suka bercanda kalo dikelas, dan pandai memposisikan diri dengan keadaan. Dia mampu berfikir cepat, berpengetahuan luas serta rendah hati. Jumat,13/06/14 setelah ditanya mengenai pendapatnya tentang hasil mawapresnya. Bryan berkata ; “Sebenarnya saya malu jika dikatakan sebagai yang terbaik. Karena dipolman banyak yang lebih baik, hanya saja ada yang belum tampak dan juga ada yang tidak mau menampakannya.” Bryan menambahkan “Kalau bisa dipolman, sebagai mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah saja untuk sekedar menggugurkan kewajiban. Namun sebenarnya banyak sekali kegiatan di kampus dan di luar kampus yang menarik dan tidak mengganggu tugas akademik”. Semoga dengan pencapaian yang diraih saat ini bisa memotivasi teman-teman di kampus untuk bisa terus semangat belajar dan meraih prestasi di berbagai kompetisi. Selamat berjuang di babak final mawapres tingkat nasional di Jakarta Bulan Juli mendatang. Semoga kembali dengan hasil yang terbaik untuk Politeknik Manufaktur Negeri Bandung untuk hasil lengkapnya bisa buka link dibawah ini : http://mawapres.dikti.go.id/hasil/tahapawal By : Sutanto Hardiyanto Indonesia adalah negara maritim. Sayangnya masih banyak yang tidak sadar betapa luasnya wilayah perairan Indonesia. Kita masih terlena nyamannya hidup di darat dan dengan hingar-bingarnya kota. 6 April 2014 belum dianggap sesuatu bagi pemerintah, terbukti dari minimnya diantara kita yang tahu bahwa di hari itu ada perayaan nasional, Hari Nelayan Nasional. Belum ada propaganda dan penyadaran publik yang berarti tentang Hari Nasional yang dimulai 54 tahun yang lalu ini.
Nasib nelayan berbeda dengan nasib tangkapannya, Hari Ikan Nasinal sudah ditetapkan angenda resmi tahunan tanggal 26 November dengan Kepres, lalu apa yang ditunggu? Nelayan adalah pahlawan pembawa protein murah bagi rakyat Indonesia, mirisnya apa yang kita dengar tentang nelayan selalu tidaklah menyenangkan. Hidup kesulitan, pendapatan dan sarana yang minim, serta taraf hidup yang setara dengan garis kemiskinan bersama dengan 11,37% penduduk Indonesia lainnya. Fasilitas nelayan kita dalam mengarungi lautan Indonesia masih memprihatinkan, dimana BUMN kita mampu membuat kapal laut super canggih yang sudah bisa diekspor ke luar negri, tapi nelayan kita masih menggunakan layar untuk mencari ikan. Dimana engineer kita sanggup membuat kapal perang siluman, tapi nelayan kita masih berhutang untuk mengisi solar. Dimana Kita mampu mempertahankan kedaulatan perairan NKRI tapi anak-anak nelayan masih tidak bisa sekolah. Apa jadinya bila ikan yang biasa tersedia di meja rakyat Indonesia setiap harinya pada suatu hari hilang dan menjadi mahal ketika para nelayan jengah akan kondisinya yang tidak kunjung sejahtera? |
Kementerian Kominfo
Kementrian yang berfokus pada kemajuan informasi dan komunikasi Keluarga Mahasiswa Polman Archives
November 2016
Categories
All
|